Indonesia Tata Ulang Ekspor Perikanan di Tengah Negosiasi Tarif AS
StartSmartID - Kadin Indonesia dan pemerintah tengah menyusun ulang
strategi ekspor produk perikanan dan kelautan sebagai respons atas dinamika
negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan untuk
memperkuat posisi Indonesia di pasar global melalui penataan data dan
peningkatan daya saing produk.
Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin, Yugi
Prayanto, menyatakan bahwa pembenahan dimulai dari peningkatan kualitas big
data sektor perikanan, yang akan menjadi dasar analisis dalam menentukan
target dan strategi ekspor nasional.
“Setelah big data clear, target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa terkalkulasi dengan baik,” ujar Yugi dalam acara halal bihalal Kadin bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (18/4/2025).
Big Data Jadi Fondasi Strategi Perikanan Nasional
Pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan
berbagai pemangku kepentingan tengah bekerja untuk menyempurnakan sistem big
data sektor kelautan. Perbaikan data ini tidak hanya menjadi dasar perhitungan
target pertumbuhan ekonomi, tetapi juga alat diplomasi dagang yang kuat di
tengah negosiasi internasional.
Yugi menekankan bahwa produk perikanan harus diposisikan sebagai komoditas ekspor unggulan yang dapat memperkuat cadangan devisa dan mengangkat kesejahteraan nelayan lokal. Penataan ulang strategi diharapkan mampu menjawab tantangan tarif ekspor dan membuka peluang baru dalam pasar global.
Isu Sosial Jadi Pertimbangan dalam Hubungan Dagang dengan AS
Selain aspek ekonomi, Kadin juga melihat isu sosial
sebagai faktor penting dalam diplomasi dagang. Amerika Serikat dikenal
sensitif terhadap isu-isu sosial, sehingga narasi pemberdayaan nelayan dan
dampak sosial positif dari industri perikanan Indonesia dapat dijadikan nilai
tawar tambahan dalam negosiasi.
“Amerika biasanya sangat prihatin kalau berkaitan dengan
social issues. Mereka sendiri tidak swasembada perikanan, jadi pasti butuh
pasokan dari kita,” ujar Yugi.
Kadin dan KKP akan terus memberikan masukan dalam setiap pembaruan isu dagang, termasuk dalam konflik tarif yang sedang berkembang saat ini.
Solusi Konkret Disiapkan dalam 90 Hari
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, Tornanda Syaifullah, menyampaikan bahwa pemerintah tengah
menyiapkan solusi konkret untuk menanggapi kebijakan tarif dari AS. Periode 90
hari sejak pemberlakuan tarif akan dimanfaatkan untuk menyusun langkah
strategis yang responsif dan adaptif.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keberlangsungan ekspor perikanan sekaligus mengamankan keseimbangan neraca perdagangan nasional.
🌐 Rangkuman dan Pandangan Ke Depan
Penataan ulang strategi ekspor perikanan merupakan respons
adaptif terhadap perubahan lanskap dagang global. Dengan data yang kuat,
pertimbangan sosial, dan koordinasi antarlembaga, Indonesia berpeluang
mengubah tekanan menjadi momentum transformasi industri kelautan.
Kolaborasi Kadin dan pemerintah mencerminkan pendekatan sinergis dalam menghadapi tantangan global serta memperkuat kedaulatan ekonomi maritim Indonesia.
Baca Juga:
Posting Komentar